Apa itu subnetting? Untuk mengetahui
tentang subnetting, kita harus tahu terlebih dahulu mengenai apa itu
network, subnet, host, broadcast, dan subnet mask. Pertanyaan itudapat
dijawab dengan analogi sebuah jalan. Kita dapat menyebut sebuah jalan
sebagai network. Dalam sebuah jalan terdapat gang-gang yang lebih kecil.
Gang tersebut sama seperti subnet yang terbagi sesuai range dari
network (akan dijelaskan lebih lanjut dibawah), dan dalam sebuah gang
terdapat beberapa rumah atau host, satu diantaranya menjadi broadcast.

Lalu
apa itu Subnet Mask? Subnet Mask digunakan untuk membaca bagaimana kita
membagi jalan dan gang, atau membagi Network dan Hostnya. Address mana
saja yang berfungsi sebagai Subnet, mana yang Host dan mana yang
Broadcast. Semua itu bisa kita ketahui dari Subnet Masknya. Subnet Mask
terbagi menjadi 5 kelas, disini kita hanya membahas 3 kelas yang sering
dipakai yaitu:
CLASS |
OKTET PERTAMA |
SUBNET MASK DEFAULT |
PRIVATE ADDRESS |
A |
1-127 |
255.0.0.0 |
10.0.0.1-10.255.255.254 |
B |
128-191 |
255.255.0.0 |
172.16.0.1-172.31.255.254 |
C |
192-223 |
255.255.255.0 |
192.168.0.1-192.168.255.254 |
Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary
yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakikatnya
semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah:
Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun juga
dapat ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa artinya? Artinya bahwa IP
address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Kenapa bisa
seperti itu? /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask
diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya
adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini
yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang
diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaannya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan
untuk melakukan subnetting? Jawabannya ada di tabel dibawah ini:
Subnet Mask |
Nilai CIDR |
255.128.0.0 |
/9 |
255.192.0.0 |
/10 |
255.224.0.0 |
/11 |
255.240.0.0 |
/12 |
255.248.0.0 |
/13 |
255.252.0.0 |
/14 |
255.254.0.0 |
/15 |
255.255.0.0 |
/16 |
255.255.128.0 |
/17 |
255.255.192.0 |
/18 |
255.255.224.0 |
/19 |
|
Subnet Mask |
Nilai CIDR |
255.255.240.0 |
/20 |
255.255.248.0 |
/21 |
255.255.252.0 |
/22 |
255.255.254.0 |
/23 |
255.255.255.0 |
/24 |
255.255.255.128 |
/25 |
255.255.255.192 |
/26 |
255.255.255.224 |
/27 |
255.255.255.240 |
/28 |
255.255.255.248 |
/29 |
255.255.255.252 |
/30 |
|
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang subnetting, kita dapat
melakukannya dengan soal dibawah ini. Subnetting seperti apa yang
terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS
192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya
semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah
subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast
yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
- Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah
banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir
untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet
adalah 22 = 4 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y
adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet
terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
- Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir
subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan
128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
- Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid?
Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1
angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet
berikutnya.
Subnet |
192.168.1.0 |
192.168.1.64 |
192.168.1.128 |
192.168.1.192 |
Host Pertama |
192.168.1.1 |
192.168.1.65 |
192.168.1.129 |
192.168.1.193 |
Host Terakhir |
192.168.1.62 |
192.168.1.126 |
192.168.1.190 |
192.168.1.254 |
Broadcast |
192.168.1.63 |
192.168.1.127 |
192.168.1.191 |
192.168.1.255 |
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C dan kita
bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan
teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class
C adalah:
Subnet Mask |
Nilai CIDR |
255.255.255.128 |
/25 |
255.255.255.192 |
/26 |
255.255.255.224 |
/27 |
255.255.255.240 |
/28 |
255.255.255.248 |
/29 |
255.255.255.252 |
/30 |
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address
class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class
B adalah:
Subnet Mask |
Nilai CIDR |
255.255.128.0 |
/17 |
255.255.192.0 |
/18 |
255.255.224.0 |
/19 |
255.255.240.0 |
/20 |
255.255.248.0 |
/21 |
255.255.252.0 |
/22 |
255.255.254.0 |
/23 |
255.255.255.0 |
/24 |
|
Subnet Mask |
Nilai CIDR |
255.255.255.128 |
/25 |
255.255.255.192 |
/26 |
255.255.255.224 |
/27 |
255.255.255.240 |
/28 |
255.255.255.248 |
/29 |
255.255.255.252 |
/30 |
|
Kita akanmencoba satu soal untuk Class B dengan network address
172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
- Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y
adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet
terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
- Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
- Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet |
172.16.0.0 |
172.16.64.0 |
172.16.128.0 |
172.16.192.0 |
Host Pertama |
172.16.0.1 |
172.16.64.1 |
172.16.128.1 |
172.16.192.1 |
Host Terakhir |
172.16.63.254 |
172.16.127.254 |
172.16.191.254 |
172.16.255.254 |
Broadcast |
172.16.63.255 |
172.16.127.255 |
172.16.191.255 |
172.16..255.255 |
Masih bingung? Kita akan coba satu lagi untuk Class B. Bagaimana dengan network address
172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
- Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
- Blok Subnet = 256 – 128 = 128.
- Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet |
172.16.0.0 |
172.16.0.128 |
172.16.1.0 |
… |
172.16.255.128 |
Host Pertama |
172.16.0.1 |
172.16.0.129 |
172.16.1.1 |
… |
172.16.255.129 |
Host Terakhir |
172.16.0.126 |
172.16.0.254 |
172.16.1.126 |
… |
172.16.255.254 |
Broadcast |
172.16.0.127 |
172.16.0.255 |
172.16.1.127 |
… |
172.16.255.255 |
Masih bingung juga? Coba ulangi lagi dari Class C sampai betul-betul paham.
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalau sudah paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di
OKTET
mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir),
kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3
dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan
untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai
/30.
Kita coba latihan untuk network address
10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
- Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
- Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
- Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet |
- 0.0.0
- 1.0.0
|
|
… |
- 254.0.0
- 255.0.0
|
|
Host Pertama |
- 0.0.1
- 1.0.1
|
|
… |
- 254.0.1
- 255.0.1
|
|
Host Terakhir |
- 0.255.254
- 1.255.254
|
|
… |
- 254.255.254
- 255.255.254
|
|
Broadcast |
- 0.255.255
- 1.255.255
|
|
… |
- 254.255.255
- 255.255.255
|
|
Mudah-mudahan setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah
memahami penghitungan subnetting dengan baik. Kalau belum paham juga,
ulangi terus membaca artikel ini pelan-pelan dari atas.